PAKU RESI NAGARA
Akan tetap di negeri Kurung Jagat rasa
Memegang Pustaka Perdamaian Dunia
Akan tetap di negeri Kurung Naga Raksa
Memegang Teguh Panji Panji Pusaka
Di Hari terang benderang dan Gelap
Gulita
Untuk Generasi yang selamanya tercipta
Buka mata hati , Jangan terlena
dibelaian Pertiwi
Perjalanan yang ada lurus dan Belokan memikat
Perjalanan Kilauan Permata Mutu Manikam
Sambutlah Cahaya Cahaya diantara Balutan
Api
Raihlah Masa Muda dan Masa Tua Bangsa
Manusia
Berlari jangan Berhenti Mencari agar
semua Pasti
Keraton kita ada di Daratan ,Dilautan
,di Tubuh Manusia
Damai Di Hati Ikhlaskan Rela Berkorban di
negeri merah putih
Jaya selamanya sejahtera ditiap detak
jantung negeri pamuntangan

Hasil Penelitian kebudayaan selama delapan
tahun yang dilakukan oleh Kangjeng Maulana Hadi ( pemerhati sosial budaya tradisi lama dan
seni petuah ajiluhung tatanagara di wilayah Jawa Barat ) berlokasi di Wilayah Kecamatan
Cimaung Kabupaten Bandung . Menurut beberapa pitutur sepuh yang pernah
berdomisili di kaki gunung puntang didapat cerita menarik yang menyangkut
sebuah sejarah yang terselip diantara heroisme perjuangan para pejuang
kemerdekaan , mungkin karena situasi politik orde baru hingga cerita legenda
tersebut hanya sambung menyambung diingat oleh garis keturunan silsilah pelaku
sejarah tersebut.
Pada jaman dahulu kala
pada periode tahun 1400 masehi pada saat masih berdirinya kerajaan
pajajaran berdiri Dua Kadaton bangunan megah istana rahasia peruntukan
silisilah raja dan ratu dan wadya balad domas ( Pasukan Komando Khusus
Pajajaran ) yang dibangun di kaki gunung Puntang . Kadaton itu bernama Kadaton
Jatipurba Ngahuni Sribaduga dan Kadaton Nyimas Rupiah . Kadaton Jatipurba Ngahuni Sribaduga adalah
tempat khusus berkumpulnya / seba atau sidang Para Petinggi Pejabat Keraton dan
pasukan Wadya Domas : Manusia Linuwih Aji Luhung / Duta Besar , pembuat benda
pusaka , para Aruman / Siluman Petaklukan , Sanghyang / Ahli Tapa Geni , dan
Bujangga Manik / Pencatat dan Pelukis Kegiatan Kadaton apabila memusyawarahkan
sesuatu yang penting untuk keberlangsungan negara. Sedangkan Kadaton Nyimas
Rupiah adalah gudang rahasia khusus yang menyimpan asset asset kerajaan berupa
Pustaka Persandian Kerajaan , Data Pataka dan Kandagalate Kerajaan, , Benda –
Benda Kerajinan perabotan berbahan batu akik permata ,
kuningan,perak,tembaga,perunggu dan mas
diperuntukan tanda bukti para duta besar kerajaan sebagai sarana
hubungan Internasional dengan kerajaan lain , Persediaan yang sudah diawetkan
untuk stok perdagangan berupa Minyak Wangi dari wilayah garut , garam dari
wilayah Cirebon dan Gula Batu dari ciamis , Kerajinan logam berasal dari Banten
lama , diperuntukan tanda bukti kemitraan para duta besar kerajaan sebagai
sarana hubungan Internasional dengan kerajaan lain
Konon bahwa Prabu Siliwangi sebetulnya
telah memeluk suatu agama yang meyakini adanya tuhan yang maha esa jauh sebelum
siar islam datang dibawa cucunya Raden Cakrabuana /Syeh Nurjati/Raden
Walangsungsang , bagaimana beliau menghormati rakyat manusia dan lelembutan seisi
negeri memelihara keyakinan dari leluhurnya ,pada saat beliau tengah bertapa demi kebaikan
negeri yang dipimpinnya , tepat ditengah kadaton tersebut pada tanggal 13 Maret
1440 Masehi datanglah suara tanpa jirim / jasad “ akan datang suatu jaman
berdiri negara besar yang menjadikan warna darah darah manusia menjadi bendera
, akan lahir pemimpin demi pemimpin yang kuat mempertahankan pemerintahan
tetapi banyak yang menindas hak Rakyat walau
berkeyakinan agama begitu kuat tetapi di
rumahtangga mereka tempat bekerja sering terjadi pertengkaran dan di
rumahtangga para pemimpin itu lara diakibatkan anak , harta benda , warisan dan
jabatan kepemimpinan “ . Maka sang Prabu membicarakan suara tanpa jirim tersebut
kepada seorang resi bernama Resi
Campoka pembuat senjata ampuh yang bisa dihuni oleh para Aruman .
BERSAMBUNG MENUNGGU BERKUMPULNYA NASAB
KERATON PAMUNTANGAN
Ttd
Atasnama KERATON PAMUNTANGAN
KANGJENG PAMUNTANGAN VII SH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar