Sabtu, 29 November 2014

SEJARAH AWAL HANJUANG CIMAUNG

PAKU RESI NAGARA

Akan tetap di negeri Kurung Jagat rasa
Memegang Pustaka Perdamaian Dunia
Akan tetap di negeri Kurung Naga Raksa
Memegang Teguh Panji Panji Pusaka
Di Hari terang benderang dan Gelap Gulita

Untuk Generasi yang selamanya tercipta
Buka mata hati , Jangan terlena dibelaian Pertiwi
Perjalanan yang ada lurus dan Belokan memikat
Perjalanan Kilauan Permata Mutu Manikam
Sambutlah Cahaya Cahaya diantara Balutan Api

Raihlah Masa Muda dan Masa Tua Bangsa Manusia
Berlari jangan Berhenti Mencari agar semua Pasti
Keraton kita ada di Daratan ,Dilautan ,di Tubuh Manusia
Damai Di Hati Ikhlaskan Rela Berkorban di negeri merah putih
Jaya selamanya sejahtera ditiap detak jantung negeri pamuntangan








Hasil Penelitian kebudayaan selama delapan tahun yang dilakukan oleh Kangjeng Maulana Hadi  ( pemerhati sosial budaya tradisi lama dan seni petuah ajiluhung tatanagara di wilayah Jawa Barat ) berlokasi di Wilayah Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung . Menurut beberapa pitutur sepuh yang pernah berdomisili di kaki gunung puntang didapat cerita menarik yang menyangkut sebuah sejarah yang terselip diantara heroisme perjuangan para pejuang kemerdekaan , mungkin karena situasi politik orde baru hingga cerita legenda tersebut hanya sambung menyambung diingat oleh garis keturunan silsilah pelaku sejarah tersebut.
Pada jaman dahulu kala pada periode tahun 1400 masehi pada saat masih berdirinya kerajaan pajajaran  berdiri Dua Kadaton  bangunan megah istana rahasia peruntukan silisilah raja dan ratu dan wadya balad domas ( Pasukan Komando Khusus Pajajaran ) yang dibangun di kaki gunung Puntang . Kadaton itu bernama Kadaton Jatipurba Ngahuni Sribaduga dan Kadaton Nyimas Rupiah   . Kadaton Jatipurba Ngahuni Sribaduga adalah tempat khusus berkumpulnya / seba atau sidang Para Petinggi Pejabat Keraton dan pasukan Wadya Domas : Manusia Linuwih Aji Luhung / Duta Besar , pembuat benda pusaka , para Aruman / Siluman Petaklukan , Sanghyang / Ahli Tapa Geni , dan Bujangga Manik / Pencatat dan Pelukis Kegiatan Kadaton apabila memusyawarahkan sesuatu yang penting untuk keberlangsungan negara. Sedangkan Kadaton Nyimas Rupiah adalah gudang rahasia khusus yang menyimpan asset asset kerajaan berupa Pustaka Persandian Kerajaan , Data Pataka dan Kandagalate Kerajaan, , Benda – Benda Kerajinan perabotan berbahan batu akik permata , kuningan,perak,tembaga,perunggu dan mas  diperuntukan tanda bukti para duta besar kerajaan sebagai sarana hubungan Internasional dengan kerajaan lain , Persediaan yang sudah diawetkan untuk stok perdagangan berupa Minyak Wangi dari wilayah garut , garam dari wilayah Cirebon dan Gula Batu dari ciamis , Kerajinan logam berasal dari Banten lama , diperuntukan tanda bukti kemitraan para duta besar kerajaan sebagai sarana hubungan Internasional dengan kerajaan lain
Konon bahwa Prabu Siliwangi sebetulnya telah memeluk suatu agama yang meyakini adanya tuhan yang maha esa jauh sebelum siar islam datang dibawa cucunya Raden Cakrabuana /Syeh Nurjati/Raden Walangsungsang , bagaimana beliau menghormati rakyat manusia dan lelembutan seisi negeri memelihara keyakinan dari leluhurnya  ,pada saat beliau tengah bertapa demi kebaikan negeri yang dipimpinnya , tepat ditengah kadaton tersebut pada tanggal 13 Maret 1440 Masehi datanglah suara tanpa jirim / jasad “ akan datang suatu jaman berdiri negara besar yang menjadikan warna darah darah manusia menjadi bendera , akan lahir pemimpin demi pemimpin yang kuat mempertahankan pemerintahan tetapi banyak yang  menindas hak Rakyat walau berkeyakinan agama begitu kuat  tetapi di rumahtangga mereka tempat bekerja sering terjadi pertengkaran dan di rumahtangga para pemimpin itu lara diakibatkan anak , harta benda , warisan dan jabatan kepemimpinan “ . Maka sang Prabu membicarakan suara tanpa jirim  tersebut   kepada seorang resi bernama Resi Campoka pembuat senjata ampuh yang bisa dihuni oleh para Aruman .
BERSAMBUNG MENUNGGU BERKUMPULNYA NASAB KERATON PAMUNTANGAN
Ttd
Atasnama KERATON PAMUNTANGAN
KANGJENG PAMUNTANGAN VII SH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar